ANALISIS MAKRO PROSES SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (STUDI PADA PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA)

GHAIDA SALSABILA

Informasi Umum

Kode

17.04.1649

Klasifikasi

C -

Jenis

Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Subjek

Supply Chain Management

Informasi Lainnya

Abstraksi

Memiliki produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif pada waktu dan tempat yang tepat menjadikan perusahaan dapat meningkatkan daya saing untuk memenangkan persaingan. PT.INTI baru saja mengumumkan formasi baru direksinya. Dalam terpilihnya dengan manajemen baru, perusahaan meneruskan kinerja untuk mencapai target 2017 dengan SBU Broadband menjadi divisi dengan terget tertinggi. Penelitian ini dilakuakan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan SCM yang ada di PT INTI khususnya pada bagian SBU Broadband. Sehingga dengan mengetahui penerapan SCM yang ada di perusahaan, kegiatan rantai pasokan yang belum maksimal dapat menjadi pertimbangan perbaikan untuk perusahaan dan dapat membantu perusahaan dalam mencapai target penjualannya. Metode pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner yang disebarkan secara offline. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu analisis jenjang dan analisis deskriptif. Pemilihan responden dilakukan dengan judgement sampling, yaitu semua karyawan yang berada di bagian pengadaan divisi SBU Broadband. Penerapan SCM yang dianalisis pada penelitian ini merupakan makro proses yang terdiri dari CRM, ISCM, dan SRM. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa penerapan CRM berada pada kategori tinggi dengan persentase rata-rata 83.36%. Artinya, penerapan CRM pada perusahaan saat ini sudah baik dengan menerapkan proses marketing, proses penjualan, mamanjemen pemesanan, dan call/service center. Penerapan pada ISCM menunjukan terdapat dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 86.42%. Artinya penerapan ISCM perusahaan saat ini sudah sangat baik dengan menerapkan perencanaan strategis, permintaan, sumber daya, pemenuhan dan layanan lapangan. Penerapan pada SRM menunjukan terdapat padaketegori sangat tinggi dengan persentase 89.71%. Artinya penerapan SRM saat ini sudah sangat baik dengan menerapkan kolaborasi rancangan dan pasokan, pembelian, negosiasi, dan source.