Perencanaan Jaringan 5G di Kecamatan Cikupa Menggunakan Software Atoll (Studi Kasus : Citra Raya Tangerang) - Dalam bentuk pengganti sidang - Rancangan Karya Akhir

LEGY HENDIANA

Informasi Umum

Kode

24.06.031

Klasifikasi

005.12 - Software System Analysis and Design

Jenis

Karya Ilmiah - TA (D3) - Reference

Subjek

Capacity Planning, Software Engineering,

Informasi Lainnya

Abstraksi

Perkembangan teknologi seluler telah berkembang pesat dan jaringan generasi kelima (5G) saat ini menjadi fokus industri telekomunikasi. Teknologi 5G menawarkan internet sangat cepat, latensi rendah, kapasitas besar, dan koneksi yang sangat handal. Pada penelitian ini, perencanaan dan simulasi jaringan 5G dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Atoll 3.4. Perencanaan jaringan ini menggunakan frekuensi 2300 MHz pada skenario Non-Standalone (NSA). Wilayah Citra Raya Tangerang yang berada di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang dipilih menjadi area fokus pada perencanan jaringan 5G ini. Karakteristik pengguna pada wilayah ini beraktivitas menggunakan layanan jaringan di dalam gedung seperti pusat perbelanjaan, gedung bertingkat dan sekolah. Untuk mendukung kebutuhan layanan serta mobilitas yang tinggi bagi pengguna, maka diperlukan infrastruktur jaringan seluler yang memadai. Pada penelitian ini dilakukan analisis simulasi perhitungan desain dan jaringan 5G pada software Atoll. Sebelum melakukan perencanaan jaringan, dilakukan perhitungan Coverage Planning dan capacity Planning jaringan 5G untuk menentukan nilai link budget dan kapasitas pengguna yang dibutuhkan. Berdasarkan survei lapangan, terdapat 20 situs 4G di wilayah tersebut yang kemudian digunakan pada perancangan jaringan pada software Atoll. Hasil simulasi diperoleh nilai rata-rata parameter SS-RSRP sebesar -76.83 dBm dengan 6.006 pengguna berdasarkan dari jumlah pengguna yang terhubung sebanyak 6.038. Untuk nilai rata-rata SS-SINR diperoleh sebesar 18.42 db dengan jumlah user 5.301 yang telah memenuhi standar dan sebanyak 737 user masih kurang dari 10 db. Pengguna yang mendapatkan kekuatan sinyal berdasarkan parameter SS?RSRP tidak semuanya memiliki kualitas yang baik, karena memungkinkan adanya hambatan sinyal yang diterima oleh pengguna, sedangkan pengguna yang memenuhi standar SS-SINR mendapatkan kekuatan sinyal serta kualitas yang baik pula. Oleh karena itu, parameter SS-SINR dikatakan lebih memadai untuk dijadikan dasar perencanaan jaringan 5G dibandingkan dengan parameter SS-RSRP.