Penelitian tentang komunikasi nirkabel menunjukkan bahwa hampir 50% dari komunikasi telepon dan 70% dari komunikasi data terjadi di dalam ruangan. [1] Namun, pengiriman dan penerimaan daya terjadi di dalam ruangan, hal ini dapat menimbulkan pelemahan sinyal yang dikarenakan adanya dinding atau benda-benda diantara transmitter dan receiver. Femto-cell atau Home eNodeB (HeNB) hadir sebagai salah satu solusi yang menjanjikan untuk menanggulangi terjadinya pelemahan daya yang terjadi pada area indoor yang menyebabkan penurunan nilai Quality of Service. Namun, salah satu kelemahan dari femtocell ialah adanya interferensi yang begitu besar yang dapat mempengaruhi proses pengiriman data.
Guna mengatasi masalah tersebut di atas, maka dilakukan skenario manajemen interferensi dengan menggunakan metode SFR atau Soft Frequency Re-use, yang bertujuan untuk mengurangi interferensi. Pada perancangan menggunakan metode ini, sel dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu cell center dan cell edge. Pembagian sel ke dalam 2 area cakupan ini bermaksud untuk mempermudah ketika mengalokasikan daya antara cell center dan cell edge, dimana daya pada cell edge akan dialokasikan lebih besar dibandingkan dengan daya pada cell center.
Metode yang diajukan ini menunjukkan adanya peningkatan dari segi nilai SINR dan throughput setelah disimulasikan menggunakan metode SFR. Rata-rata nilai SINR ketika menggunakan metode frekuensi reuse 1 adalah 3,1011 dB, sedangkan ketika menggunakan metode SFR, pada cell edge nilai SINR yang didapatkan adalah 19,910 dB, sedangkan pada cell center, nilai SINR yang didapatkan adalah 17,775 dB. Sedangkan untuk nilai rata-rata throughput yang didapat ketika menggunakan metode FR1, SFR pada cell edge, dan SFR pada cell center masing-masing adalah 34,417 Mbps, 134,065 Mbps, dan 119,204 Mbps.