ABSTRAK
Laporan keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) merupakan pertanggungjawaban keuangan Negara oleh pemerintah terhadap rakyatnya, LKPP disajikan sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan dihasilkan dari Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP). Untuk mewujudkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), salah satunya adalah dengan cara mengelola BMN karena pengelolaan BMN erat kaitannya dengan laporan keuangan karena didalamnya disajikan juga laporan BMN.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pembukuan, inventarisasi, pelaporan, penerapan SIMAK BMN dan kualitas laporan keuangan pada Kantor Pusat dan Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta. Selain itu, penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembukuan, inventarisasi, pelaporan dan penerapan SIMAK BMN terhadap kualitas laporan keuangan baik secara simultan maupun parsial.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ditunjuk menjadi petugas akuntansi BMN pada Kantor Pusat dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DKI Jakarta. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, dimana selurh populasi menjadi sampel pada penelitian ini, dan diperoleh 45 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer melalui penyebaran kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan metode analisis regresi berganda dan dilakukan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan pembukuan, inventarisasi, pelaporan dan penerapan SIMAK BMN berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Secara parsial, diperoleh bahwa pembukuan berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, inventarisasi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, pelaporan tidak memiliki pengaruh secara signifikan, tetapi memiliki arah hubungan positif terhadap kualitas laporan keuangan dan penerapan SIMAK BMN tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, yaitu disarankan untuk meningkatkan pembukuan BMN dari segala aspek. Hasil koefisien determinasi sebesar 66,2%, menunjukan bahwa untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan disarankan menambahkan faktor-faktor lain, seperti pengendalian intern, legal audit, penilaian aset dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
Kata Kunci : Pembukuan, Inventarisasi, Pelaporan, Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) dan Kualitas Laporan Keuangan.