PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman ringan. PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia memproduksi makanan dan minuman ringan berupa merek produk yang telah dikenal oleh banyak konsumen antara lain: richeese dan richoco. Produk- produk tersebut merupakan hasil perpaduan antara bahan baku pilihan dengan proses produksi yang modern sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan bergizi.
Dengan meningkatnya proses produksi makanan dan minuman yang semakin tinggi, maka pemeliharaan mesin dan peralatan produksi menjadi sangat penting. Dalam kegiatan pemeliharaan mesin dan peralatan produksi di PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia terdapat empat kegiatan yaitu Preventive Maintenance, Corrective Maintenance, Kalibrasi ulang mesin dan peralatan produksi, dan pemeliharaan mesin dan peralatan produksi dengan sumber daya eksternal.
Namun dalam hal ini pada PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia belum terdapat sebuah sistem sehingga riwayat dokumen mengenai pemeliharaan mesin dan peralatan produksi tidak terdokumentasi oleh sistem. Selain itu, proses pengolahan dan pendokumentasian dokumen riwayat pemeliharaan tersebut masih menggunakan form kertas, hal ini berakibat terjadinya proses input yang terjadi secara berulang dalam Microsoft Excel maupun adanya lembar dokumen form kertas yang hilang. Dengan adanya masalah tersebut menjadi sangat rentan kerusakan dan kehilangan dokumen dalam kegiatan maintenance yang dapat menyebabkan riwayat pemeliharaan tidak terdokumentasi dengan baik. Semua hal tersebut disebabkan karena belum adanya sistem yang bersifat real time dan terintegrasi sehingga tidak dapat mendukung bagian pemeliharaan mesin dan peralatan produksi dalam membuat dokumen yang terkait dengan proses pemeliharaan mesin dan peralatan produksi.
Untuk mengatasi permasalah tersebut maka dilakukan perancangan sistem ERP yang terintegrasi sehingga data yang terdapat dalam proses pemeliharaan mesin dan peralatan produksi dapat terdokumentasi dengan baik dan saling terintegrasi antar bagian terkait. Berdasarkan permasalahan yang ada pada PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia, solusi yang dapat ditempuh yaitu dengan membuat rancangan Enterprise Resource Planning (ERP). ERP adalah suatu sistem yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan sebuah informasi di setiap area bisnis pada perusahaan. Perancangan sistem ERP ini dilakukan menggunakan aplikasi SAP (System, Applications, Production in Data Processing) dengan modul Plant Maintenance hal ini dikarenankan SAP ERP sesuai digunakan untuk perusahaan yang memiliki kompleksitas produksi yang tinggi.
Metode perancangan ERP yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh keberhasilan dalam implemensi SAP yaitu dengan Accelerated SAP (ASAP). ASAP terdiri dari 5 fase di dalamnya yaitu: Project Preparation, Business Bluprint, Realization, Final Preparation, dan Go-Live and Support. (Jithin, 2007). Pada penelitian ini menggunakan metode ASAP hingga pada tahapan business blueprint. Hasil dari analisis blueprint dapat berupa rancangan mengenai proses bisnis yang usulan yang baru (Hossana, 2014). Proses bisnis usulan dilakukan setelah menganalisis, mengidentifikasi, dan memetakan proses bisnis, form, data baik berdasarkan kebutuhan PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia (As Is) atau proses bisnis pada aplikasi SAP ERP, dan menganalisis gap dan fit. Setelah itu maka desain proses bisnis usulan dapat dilakukan sesuai dengan hasil penyesuaian. Setelah melakukan proses bisnis usulan terdapat desain business blueprint dan rancangan integrasi antara bagian Plant Maintenance dengan Quality Management.
Kata Kunci: ERP, SAP, Plant Maintenance, ASAP, Business Blueprint.