Kebutuhan manusia akan konsumsi daging ayam semakin hari semakin meningkat. Maka dari itu butuh solusi untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menunjang hasil peternakan agar lebih optimal. Salah satu faktor adalah suhu dan kelembapan dalam kandang peternakan ayam broiler selalu dalam keadaan stabil. Sehingga perlu adanya otomasi sistem pengatur suhu dan kelembapan kandang peternakan ayam broiler. Dalam hal ini berfokus pada integrasi jaringan sensor nirkabel untuk mengendalikan dan memantau parameter lingkungan di peternakan unggas.
Pada sistem pengatur suhu otomatis ini terdiri dari sensor suhu dan kelembapan DHT11; mikrokontroler; switch relay; dan teknologi Zigbee sebagai media komunikasi data antar node. Sistem dimulai dari pemindaian yang dilakukan oleh sensor hingga kemudian ditampilkan dalam bentuk informasi di
halaman situs web agar memudah pengguna untuk memonitor lingkungan peternakan.
Untuk mengetahui performansi sistem yang dirancang, maka dilakukan pengukuran untuk menguji kualitas jaringan antar beberapa node dengan beberapa skenario yang berbeda. Berdasarkan pengujian jangkauan maksimum xbee, ketika kondisi Line of Sight indoor dan outdoor xbee mampu menjangkau jarak 79 dan 94 meter. Sedangkan untuk daerah urban, kondisi indoor memiliki jangkauan 46 meter dan untuk kondisi outdoor sebesar 83 meter. Parameter jarak dalam pengujian mempengaruhi nilai end-to-end delay dan nilai throughput. Semakin jauh jarak antar node, maka semakin besar nilai end-to-end delay namun di sisi lain membuat nilai throughput semakin kecil. Sensor node membutuhkan daya 3.15 mW dan mempunyai life time sistem selama 4 jam 42 menit.