Jingle merupakan salah satu bentuk strategi kreatif dalam periklanan. Penggunaan lagu yang menarik perhatian dan memuat pesan sederhana mengenai suatu produk merupakan salah satu strategi kreatif yang banyak digunakan pengiklan namun tidak untuk produk personal care seperti shampo. Baru-baru ini Sunsilk menggunakan jingle dalam salah satu kampanye periklanan Sunsilk Conditioner. Iklan tersebut tidak ditayangkan di media konvensional seperti televisi dan radio tetapi ditayangkan di media interaktif Youtube. Pesatnya penggunaan internet di Indonesia mendorong Sunsilk untuk memanfaatkan Youtube sabagai media periklanan. Penelitian ini ingin melihat pengaruh jingle iklan video di Youtube terhadap respon kognitif khalayak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis data deskriptif menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana, dengan 400 responden menggunakan metode non probability sampling dan pengambilan sampel dilakukan terhadap pengguna Youtube perempuan berusia 17-30 tahun. Hasil penelitian data deskriptif diperoleh skor sub variabel memorability sebesar 72,70%, meaningfulness sebesar 82,80%, likeability sebesar 80,17%, adaptability sebesar 76,90%, protectability sebesar 78,47%, message thought sebesar 82,82%, source oriented thought sebesar 72,92% dan ad execution thought sebesar 77% berarti semua variabel dinilai baik oleh responden berdasarkan garis kontinum. Berdasarkan uji regresi ditemukan bahwa jingle iklan mempengaruhi respon kognitif sebesar 0,797. Berdasarkan uji hipotesis (uji t) jingle iklan berpengaruh secara signifikan terhadap respon kognitf, dan berdasarkan nilai koefisien determinasi ditemukan bahwa jingle iklan memengaruhi respon kognitif sebesar 52,6%.
Kata kunci : periklanan, jingle iklan, Youtube, respon kognitif.