ABSTRAK
Pendidikan merupakan hak setiap anak Indonesia. Tidak terkecuali anak jalanan yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalan. Salah satu komunitas yang bergerak di bidang pendidikan khususnya untuk anak jalanan adalah komunitas Rumah Belajar Sahaja Bandung. Komunitas Rumah Belajar Sahaja merupakan wadah bagi anak jalanan untuk mendapatkan pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar. Dalam setiap kegiatan belajar mengajar terdapat pola komunikasi yang dilakukan pengajar dan anak jalanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membentuk sebuah pola komunikasi yang baru antara pengajar dan anak jalanan untuk menarik minat belajar anak jalanan. Pola komunikasi yang terbentuk diharapkan dapat diterapkan di komunitas Rumah Belajar Sahaja sehingga mampu menarik lebih banyak anak jalanan untuk belajar. Tinjauan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi antarpribadi, proses komunikasi, etnografi komunikasi, dan pola komunikasi.
Penelitian ini menggunakan metode etnografi komunikasi berdasarkan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi, komponen komunikasi dan hubungan antar komponen komunikasi membentuk pola komunikasi Rumah Belajar Sahaja Bandung. Pengajar melakukan pendekatan dengan anak jalanan, anak jalanan mengikuti peraturan Rumah Belajar Sahaja Bandung, Pengajar menggunakan komunikasi secara koersif. Makanan dan minuman dibagikan kepada anak jalanan yang melakukan peraturan Rumah Belajar Sahaja Bandung.
Kata Kunci: Pola Komunikasi, Anak Jalanan, Komunitas