Telah dibuat sistem induksi medan magnet yang menggunakan satu koil pemancar dan satu koil penerima. Adanya eksitasi sinyal sinus pada koil pemancar (transmitter) menimbulkan medan magnet yang berubah-ubah sehingga menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) induksi pada koil penerima (receiver). Pengembangan awal ini didasari dengan konsep metoda Magnetic Inductance Tomography (MIT). Magnetic Inductance Tomography (MIT) dikategorikan sebagai pencitraan pasif dengan teknik electrodeless melalui penggunaan eksitasi kumparan untuk menginduksi medan elektromagnetik, yang kemudian diukur pada sisi penerima. Perancangan awal koil dan sistem koil dibantu dengan Simulasi COMSOL 4.4 Multiphysics®. Simulasi COMSOL dapat menunjukkan nilai induktansi, sebaran pola medan magnet. Koil dibuat berupa solenoida menggunakan kawat dengan diameter 0.8 mm, jumlah dan panjang lilitan masing-masing 50 dan 48 mm. Secara keseluruhan perbedaan nilai induktansi pada simulasi dengan eksperimen adalah 0.017 mH. Dengan input sebesar 10 Volt didapatkan jarak maksimum dan minimum koil masing – masing 2 cm dan 11 cm. Frekuensi kerja sistem koil yaitu 5 MHz. Sistem koil ini juga mampu membedakan bahan ferromagnetik dan non-ferromagnetik berupa parafin, campuran paraffin dan besi, besi dan baja. Sistem koil ini mampu membedakan kondisi cacat berupa lubang dengan diameter 16 cm dengan jarak antar koil 4 cm.