Penelitian ini bertujuan untuk melakukan estimasi nilai wajar perusahaan dan nilai intrinsik harga saham PT Telkomsel dalam rencana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering, dimana Telkomsel menjadi salah satu market leader dalam industri telekomunikasi Indonesia terutama mobile telecommunication. Penelitian ini menggunakan metode Free Cash Flow to Firm, Dividend Discount Model dan Relative Valuation dengan pendekatan Price to Book Value dan Price to Earnings Ratio. Penelitian ini menggunakan tiga skenario, yakni skenario pesimis, skenario moderat (kondisi yang paling mungkin) dan skenario optimis. Selanjutnya pengolahan data menggunakan data historis perusahaan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017. Data historis digunakan sebagai dasar proyeksi tahun 2018 – 2022.
Hasil pengolahan dan penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode FCFF pada skenario pesimis, untuk nilai Enterprise Value Telkomsel adalah sebesar Rp. 270,67 triliun, pada skenario moderat untuk nilai Enterprise Value Telkomsel adalah sebesar Rp. 294,34 triliun dan pada skenario optimis, nilai Enterprise Value Telkomsel adalah sebesar Rp. 310,46 triliun. Penilaian nilai wajar dengan menggunakan metode Dividend Discount Model pada skenario pesimis mendapatkan nilai saham dengan selisih nilai intrinsik saham dari valuasi FCFF skenario yang sama sebesar 7,6%, pada skenario moderat dengan selisih nilai intrinsik saham dari valuasi FCFF skenario yang sama sebesar 8,2%, dan pada skenario optimis, dimana terhitung selisih nilai intrinsik saham dari valuasi FCFF skenario yang sama sebesar 8,5%. Pada metode Relative Valuation yang digunakan adalah pendekatan PER dan PBV, didapatkan perhitungan untuk PBV Telkomsel berada di atas range market, sedangkan nilai PER Telkomsel masih berada dalam range yang ada di market saat ini.