Perusahaan melakukan suatu kegiatan terus menerus untuk mencapai tujuan berupa keuntungan. Untuk mencapai keuntungan, perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Perusahaan harus mencari sumber-sumber dana dalam jumlah besar sehingga dapat digunakan untuk membiayai kegiatan usaha yang berkaitan dengan strruktur modal. Setiap perusahaan memiliki kriteria dalam menentukan seberapa besar penggunaan dana yang bersumber dari internal atau sumber dana eksternal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penjualan (SG), ukuran perusahaan (SIZE), profitabilitas (ROA) dan non-debt tax shield (NDTS) terhadap struktur modal (DER) pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut diambil dari website resmi Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan diperoleh 34 perusahaan dengan periode penelitian selama 4 tahun, sehingga diperoleh 136 data sampel. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software eviews 10.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pertumbuhan penjualan (SG), ukuran perusahaan (SIZE), profitabilitas (ROA) dan non-debt tax shield (NDTS) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Secara parsial pertumbuhan penjualan (SG) berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap struktur modal (DER). Ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap struktur modal (DER). Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap struktur modal (DER). Non-debt tax shield (NDTS) tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap struktur modal (DER).
Berdasarkan hasil penelitian, apabila perusahaan barang konsumsi mengalami peningkatan penjualan, maka perusahaan perlu memperhatikan tingkat DER agar tidak melebihi batas aman yaitu sebesar 0,5. Hal tersebut agar perusahaan tetap baik dimata investor sehingga sumber pendanaan perusahaan tetap berjalan dengan baik untuk membiayai operasi perusahaan.