Dengan masih rendahnya Indeks Literasi Keuangan Indonesia, oleh karena itu, pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berfokus pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan khususnya penduduk yang berusia produktif. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang didominasi oleh kelompok penduduk usia produktif, gaya hidup masyarakat Bandung yang lebih suka menghabiskan uang dibandingkan menabung dan berinvestasi semakin meningkat. Pemilihan jenis investasi yang akan diinvestasikan dipengaruhi oleh toleransi seorang investor terhadap risiko yang biasa disebut dengan risk tolerance. Dan faktor psikologis juga dapat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan investasinya, salah satunya adalah overconfidence. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial literacy, risk tolerance, dan overconfidence terhadap pengambilan keputusan investasi pada usia produktif di kota Bandung.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, data yang digunakan ialah dengan menyebarkan kuisioner kepada masyarakat usia produktif di Kota Bandung dengan jumlah total 400 responden. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi berganda untuk menjawab hipotesis yang diajukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Financial Literacy (X1), Risk Tolerance (X2), dan Overconfidence (X3) berpengaruh signifikan terhadap pengambilan Keputusan Investasi (Y) pada usia produktif di Kota Bandung, dan Financial Literacy (X1), Risk Tolerance (X2), dan Overconfidence (X3) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pengambilan keputusan investasi pada usia produktif di Kota Bandung.