Kebutuhan layanan pada masa modern ini tidak hanya suara, melainkan data dan videoatau disebut juga sebagai layanan tripleplay. Dalam mendukung layanan tripleplaydibutuhkan layanan dengan media transmisi yang jauh lebih handal dengan bandwith yang lebih besar. Saat ini PT. Indosat sedang membangun infrastruktur untuk jaringan kabel serat optik sampai ke pelanggan terutama jaringan FTTH (Fiber To The Home). Jaringan FTTH (Fiber To The Home) ini akan diintregasikan dengan teknologi Gigabit Pasive Optical Network (GPON) menggunakan optisystem. Simulasi jaringan subfeeder untuk Fiber To The Home (FTTH) yaitu dengan penentuan perangkat berupa spesifikasi perangkat dan tataletak jaringan subfeeder untuk Fiber To The Home (FTTH) dan disimulasikan menggunakan optisystem. Kemudian dilakukan evaluasi dan analisa terhadap jaringan yang telah dirancang bedasarkan parameter Link Budget yang memenuhi standar kelayakan jaringan optik yang di tetapkan oleh PT. Indosat terutama di area Dadap Tangerang. Topologi jaringan subfeeder yang digunakan dalam perancangan jaringan Fiber To The Home (FTTH) yang sesuai dengan standar PT. Indosat menggunakan topologi Bus dimana pusat titik jaringan yaitu CO (Central Office) sebagai OLT (Optical Line Terminal), ODC (Optical Distribution Cabinet) sebagai pusat terminansi, dan sebagai titik sambung jaringan feeder menjadi jaringan subfeeder adalah Join Closure. Bedasarkan hasil pengujian simulasi menggunakan optisystem didapatkan hasil yang tidak berbedadari perhitungan menggunakan nilai power link budget dengan nilai Pr (Daya terima) di setiap ODC yaitu ODC A (Griya Dadap Estate) sebesar -0.528 dBm, ODC B (Villa Taman Bandara) sebesar -0.767 dBm, dan ODC C (Grand Duta Permai) sebesar -1.439 dBm.