Inovasi teknologi dalam bidang Telekomunikasi dan ICT belakangan ini semakin pesat perkembangannya sehingga membuat inovasi tersebut dapat diimplementasikan ke dalam seluruh aspek kehidupan. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya device ataupun equipment yang tadinya tidak terhubung dengan jaringan internet, menjadi satu kesatuan yang dapat diakses dengan internet kapan pun dan dimana pun. Arsitektur jaringan yang tadinya sederhana secara keseluruhan, perlahan mempengaruhi tingkat kompleksitas yang dihasilkan. Oleh karena kompleksitas suatu jaringan tradisional dan pelaksanaan controlling network yang akan menjadi semakin rumit, dibutuhkanlah suatu solusi bagaimana merencanakan dan merancang arsitektur suatu jaringan yang dapat mengatasi masalah-masalah kompleksitas jaringan tradisional.Permasalahan kompleksitas suatu jaringan ini dapat ditangani dengan mengimplementasikan arsitektur jaringan Software Defined Network (SDN). Pada Software Defined Network (SDN), komponen dan entitas jaringannya memiliki sifat hybrid yang menjadikan penerapannya lebih fleksibel. Software Defined Network (SDN) juga memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengelola ribuan perangkat melalui sebuah point of management. Selain itu, Software Defined Network (SDN) yang juga memiliki kemampuan untuk mengubah behavior atau perilaku jaringan dan memonitor suatu jaringan, baik dari sisi sumber daya maupun konektivitas, serta kemampuan untuk memaksimalkan penggunaan perangkat jaringan ini dianggap penulis merupakan salah satu solusi yang tepat atas permasalahan kompleksitas jaringan tradisional.Implementasi ini dilakukan pada switch simulator mininet sebagai medium untuk membangun topologi-topologi jaringan dengan basis protokol openflow yang disokong oleh opendaylight sebagai kontrolernya. Dari hasil simulasi ini akan ditampilkan bagaimana keberhasilan pembangunan jaringan Software Defined Network dilihat dari suksesnya fungsi protokol Openflow di dalamnya berhasil mempersatukan link-link atara masing-masing host dengan switchnya.