Analisa Penerapan Scheduler Deficit Weighted Round Robin (DWRR) Pada Layanan Quadruple Play Pada Jaringan HSUPA

Lathif Budi Wiratmaja

Informasi Dasar

111060326
004.6
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Teknologi HSUPA merupakan pengembangan dari teknologi W-CDMA yang sudah ada. HSUPA memungkinkan adanya layanan akses data yang cepat, video streaming, dan konferensi video. Dibidang transfer data, kecepatan transfer data yang dimiliki oleh HSUPA mencapai maksimal 5,7 Mbps untuk arah uplink, kecepatan ini lebih baik ketimbang koneksi internet kabel seperti DSL (Digital Subscriber Line). Sedangkan quadruple play merupakan istilah pemasaran bagi layanan yang mampu didukung oleh teknologi broadband saat ini. Pada dasarnya quadruple play merupakan kombinasi antara triple play (layanan data, video, dan voice) dan teknologi wireless atau mobile.

Pada tugas akhir ini dibuat sebuah simulasi jaringan mobile HSUPA menggunakan software OPNET modeler 14.5 dan menerapkan Deficit Weight Round Robin (DWRR) sebagai metoda antrian yang digunkan. Jaringan tersebut akan melewatkan trafik layanan quadruple play. Layanan yang akan dianalisa performansinya meliputi browsing, email, video conference, dan VoIP.

Dari simulasi yang telah dibuat diketahui bahwa scheduler DWRR dapat diterapkan pada jaringan HSUPA untuk melewatkan layanan quadruple play. Hal tersebut terlihat dari nilai delay untuk semua layanan pada ketiga skenario masih bagus (<150 ms) dan masih dalam batas toleransi (<250 ms) sesuai dengan standard ITU-T. Demikian pula dengan tingkat paket loss yang bagus (<3%) dan juga jitter yang bagus (<75 ms) yang masing-masing sesuai dengan standard Thipon.Kata Kunci : HSUPA, quadruple play, QoS, DWRR.ABSTRACT: HSUPA technology is the development of W-CDMA technology that already exists. HSUPA allows for fast data access services, video streaming and video conferencing. In the field of data transfer, its speed is reaching a maximum of 5.7 Mbps for the uplink direction, the speed is better than cable Internet connection like DSL (Digital Subscriber Line). While, the quadruple play is a marketing term for services that can be supported by current broadband technologies. Basically the quadruple play is a combination of triple play service (data, video, and voice) and wireless or mobile technology.

In this final project made a HSUPA mobile network using simulation software OPNET modeler 14.5 and implementing Weight Deficit Round Robin (DWRR) as the queuing method used. The network traffic will pass quadruple play services. Service performance will be analyzed include browsing, email, video conferencing, and VoIP.

From the simulations that have been made known that the DWRR can be applied in HSUPA network to route the quadruple play services. It is seen from the value of delay for all services in all three scenarios is still fine (<150 ms) and still within tolerance (<250 ms) in accordance with ITU-T standard. Similarly, with a good level of packet loss (<3%) and also a good jitter (<75 ms) respectively in accordance with standard Thipon.Keyword: HSUPA, quadruple play, QoS, DWRR

Subjek

Jaringan Multimedia
 

Katalog

Analisa Penerapan Scheduler Deficit Weighted Round Robin (DWRR) Pada Layanan Quadruple Play Pada Jaringan HSUPA
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Lathif Budi Wiratmaja
Perorangan
Sofia Naning Hertiana, Uke Kurniawan Usman
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2011

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini