Tingginya permintaan pasar untuk material baja membuat PT XYZ yang merupakan salah satu kelompok perusahaan yang fokus dalam penyediaan, pemesanan, dan distribusi material baja dan beton siap pakai untuk industri konstruksi, kelistrikan dan pertambangan. keandalan dari setiap mesinnya. Mesin cutting merupakan mesin yang mempunyai downtime paling tinggi yaitu sejumlah 162 kerusakan . Oleh karena itu, diperlukan perawatan untuk mesin tersebut dengan menggunakan metode Risk Based Maintenance (RBM) untuk mengetahui risiko kerusakan mesin dan warranty untuk mengetahui berapa lama mesin tersebut dapat beroperasi. RBM membutuhkan data MTTF dan MTTR untuk menentukan risk estimation. Data tersebut juga digunakan untuk perhitungan warranty, akan tetapi dalam warranty diperlukan perbandingan dengan kebijakan sebelumnya. Hasil dari perhitungan RBM,mesin cutting memiliki risiko sebesar Rp 16,612,031,322.10 dengan persentase sebesar 8,26%. Risiko yang dialami oleh mesin cutting telah melewati batas kriteria penerimaan risiko yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 1% tiap dari kapasitas produksi. Risiko tersebut diperoleh apabila tidak adanya preventive maintenance selama periode satu tahun. Sedangkan hasil dari warranty adalah mesin dapat beroperasi selama 56,1689544jam setelah overhaul. Kata kunci : Mesin cutting , Risk Based Maintenance, Risk Estimation, MTTF, MTRR, Warranty.