Persaingan bisnis dalam era globalisasi yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus berkembang, meningkatkan produktivitas, dan berinovasi. Perusahaan yang tidak mampu bersaing dapat mengalami penurunan keuntungan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kondisi keuangan yang tidak sehat atau berisiko mengalami financial distress. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gender diversity, kepemilikan institusional, komisaris independen, dan Intellectual capital Terhadap Financial distress pada Perusahaan Sektor Konsumen Non-Primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2020-2023. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 98 perusahaan selama 4 tahun, sehingga total data observasi sebanyak 392. Metode analisis dalam penelitian ini adalah regresi data panel menggunakan Eviews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan gender diversity, kepemilikan institusional, komisaris independen, dan intellectual capital berpengaruh terhadap financial distress. Secara parsial, variabel gender diversity, kepemilikan institusional, dan komisaris independen tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress, sedangkan variabel intellectual capital berpengaruh positif terhadap financial distress. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel lain yang juga berpotensi memengaruhi financial distress.