Mahasiswa kini dihadapkan pada pola konsumsi yang semakin kompleks, di mana dorongan untuk mengikuti tren, memanfaatkan layanan keuangan instan, serta tekanan dari lingkungan sosial digital menyebabkan keputusan konsumsi lebih sering didasarkan pada pengaruh eksternal dibandingkan urgensi kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan, mental accounting, dan perilaku herding terhadap perilaku konsumtif mahasiswa universitas di wilayah Bandung Raya, sebagai representasi kawasan urban edukatif dengan dinamika ekonomi dan budaya konsumsi yang tinggi. Menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 400 mahasiswa dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumtif, yang mengindikasikan bahwa pengetahuan finansial semata tidak cukup untuk meredam dorongan konsumsi di tengah tekanan sosial dan gaya hidup modern. Sebaliknya, mental accounting dan perilaku herding terbukti memiliki pengaruh positif, mencerminkan bahwa pola pikir dalam mengelompokkan anggaran serta kecenderungan mengikuti mayoritas berperan dalam memperkuat keputusan konsumsi impulsif. Ketiga variabel secara simultan berpengaruh terhadap perilaku konsumtif mahasiswa, menegaskan bahwa perilaku konsumsi merupakan hasil interaksi kompleks antara aspek kognitif, psikologis, dan sosial.
Kata kunci: Literasi keuangan, perilaku herding, mental accounting, perilaku konsumtif, Mahasiswa, Bandung Raya.