Pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan terhadap keberlangsungan usaha sektor
UMKM di Indonesia, khususnya pada industri fashion yang sangat terpengaruh oleh perubahan
tren dan perilaku konsumen. Kimirai Indonesia, sebagai pelaku usaha butik modest fashion di
Bandung, turut mengalami penurunan pendapatan akibat ketidaksesuaian model bisnis yang
berjalan dengan dinamika pasar pasca pandemi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis ulang model bisnis Kimirai menggunakan pendekatan Business Model Canvas
(BMC) dan mengusulkan strategi pivotsebagai bentuk adaptasi bisnis untuk menjawab tantangan
pasca krisis (Osterwalder & Pigneur, 2010; Ries, 2011).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan
teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis
dilakukan terhadap sembilan elemen BMC yang kemudian ditinjau ulang menggunakan empat
pilar pivot strategi berdasarkan teori Voelpel (2004), yaitu: customer, technology, business
system infrastructure, dan profitability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kimirai Indonesia
perlu melakukan pivot pada beberapa elemen utama, seperti segmentasi pelanggan, saluran
distribusi digital, dan penguatan sistem kerja internal. Perubahan ini difokuskan untuk
meningkatkan relevansi model bisnis terhadap kebutuhan pelanggan baru dan menciptakan daya
saing berkelanjutan.
Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dengan memperkuat literatur mengenai
integrasi BMC dan strategi pivot dalam konteks UMKM pasca krisis. Selain itu, penelitian ini juga
memberikan kontribusi praktis berupa usulan model bisnis baru yang lebih adaptif dan selaras
dengan perkembangan teknologi serta perilaku konsumen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi bagi pelaku usaha UMKM lainnya dalam menyusun strategi pemulihan bisnis
yang berbasis pada data, inovasi, dan pemahaman pelanggan yang komprehensif.
Kata Kunci: Business Model Canvas, Strategi Pivot, UMKM Fashion, Covid-19, Kimirai
Indonesia