Pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia turut mendorong meningkatnya produksi limbah, khususnya dari kemasan skincare berbahan plastik yang sulit terurai. Sayangnya, masyarakat masih kurang sadar akan dampak lingkungan dari sampah industri kecantikan. Salah satu brand lokal, Sensatia Botanicals, telah menjalankan program daur ulang botol, namun dinilai belum transparan dan kurang interaktif, sehingga partisipasi konsumen masih minim. Berdasarkan permasalahan tersebut, perancangan kampanye sosial ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap isu keberlanjutan melalui pendekatan kreatif dan edukatif. Kampanye bertajuk “Senshine” ini mengusung tema upcycle, dengan fokus pada pengolahan kembali botol bekas skincare menjadi barang fungsional melalui workshop offline dan kampanye digital. Metode perancangan dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara, penyebaran kuesioner, dan analisis SWOT, AOI, serta AISAS. Hasil data menunjukkan bahwa mayoritas target audiens (usia 20–30 tahun di Bandung) memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan dan tertarik pada kampanye yang bersifat interaktif dan edukatif. Kampanye “Senshine” dikembangkan melalui strategi komunikasi yang emosional dan informatif, diperkuat dengan visual minimalis bernuansa alami, serta tagline “Glow With Care, For The Earth We Share”. Media utama berupa event workshop upcycle dan YouTube Ads, sedangkan media pendukung mencakup Instagram, TikTok, website, poster, brosur, dan media luar ruang. Kampanye ini diharapkan mampu mendorong perubahan perilaku konsumen dalam pengelolaan sampah kecantikan serta memperkuat citra Sensatia Botanicals sebagai brand yang peduli pada keberlanjutan.