Food waste di Kabupaten Banyumas khususnya pada area food court menjadi masalah serius yang berdampak pada lingkungan, sosial, dan ekonomi. Kebiasaan konsumen membuang makanan sisa disebabkan oleh perilaku konsumtif, rendahnya literasi pangan, dan pengaruh sosial. Penelitian ini menggunakan data dari konsumen untuk merumuskan strategi pengurangan food waste. Hal ini perlu diananlisis karena food court merupakan pusat konsumsi makanan dengan potensi food waste yang tinggi. Contohnya, konsumen sering membeli makanan berlebih karena tren atau promosi, lalu tidak menghabiskannya. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan antara perilaku konsumsi saat ini dengan pola konsumsi yang ideal dan berkelanjutan. Solusi dilakukan dengan menganalisis faktor perilaku yang memicu food waste menggunakan pendekatan model hubungan antar variabel. Penelitian ini mengolah data dari 410 responden untuk mengidentifikasi faktor utama penyebab dan menyusun strategi pengurangan yang meliputi edukasi konsumen, pengendalian porsi, dan perubahan kebiasaan konsumsi. Hasil menunjukkan bahwa niat mengurangi food waste mampu menurunkan kebiasaan membuang makanan. Faktor food choice dan food literacy menjadi pendorong utama terbentuknya niat tersebut. Strategi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha dan pemerintah untuk mengurangi food waste secara nyata.
Kata kunci: food waste, food court, perilaku konsumen, pengendalian porsi, literasi pangan, strategi pengurangan sampah makanan.