Fotografi di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis industri kreatif yang termasuk ke dalam ekonomi kreatif dan bergerak di bidang fotografi. Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu merupakan salah satu destinasi wisata yang posisi nya terletak tidak jauh dari pusat Kota Bandung sehingga bisa dengan mudah di jangkau oleh wisatawan yang berada di Kota Bandung. Saat ini fotografer di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu menghadapi masalah berupa kecenderungan fluktuatif penggunaan jasa fotografi langsung jadi dikarenakan terkendala dalam sumber daya manusia, promosi, kualitas produk, dan kemitraan bisnis. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut adalah dengan mengevaluasi secara mendalam terhadap model bisnis yang saat ini sedang dijalankan. Dalam penelitian ini, dilakukan evaluasi model bisnis yang saat ini sedang dijalankan oleh fotografer outdoor menggunakan kerangka Business Model Canvas (BMC). Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara wawancara dengan fotografer dan observasi di lapangan. Kemudian wawancara dengan pengunjung untuk memahami profil pengunjung dan data lingkungan bisnis. Dari data yang diperoleh hasilnya akan digunakan untuk merancang strategi, yang selanjutnya digunakan untuk merancang usulan Creative Business Model Canvas (CBMC). Berdasarkan hasil rancangan, terdapat sejumlah penambahan pada creative business model canvas untuk fotografer outdoor. Pada artistic identity, ditambahkan dua nilai baru: foto yang menonjolkan keindahan alam Indonesia serta pesona mistis Tangkuban Perahu. Di blok your audience, muncul segmen tambahan yaitu grup. Pada channels, ditambah opsi kerja sama dengan travel agent atau pemandu lokal, serta promosi melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok. Pada revenue stream, tersedia tambahan paket foto grup dan prewedding. Di key resources, ditambahkan booth foto langsung jadi di area wisata sebagai aset baru. Pada key activities, masuk aktivitas promosi melalui media sosial. Di key partners, ditambahkan mitra baru yaitu travel agent dan pemandu lokal. Sementara itu, di cost structure, muncul tambahan biaya untuk pembelian bingkai foto (biaya operasional) dan promosi digital (biaya investasi). Selain itu, terdapat dua blok baru yaitu art products dan artistic services, yang membantu fotografer memahami lebih dalam nilai kreatif yang dapat ditawarkan melalui layanan foto langsung jadi.
Kata Kunci: Ekonomi Kreatif, Industri Kreatif, UMKM, Fotografi, Model Bisnis, Business Model Canvas, Creative Business Model Canvas