Petani kopi skala kecil di Kabupaten Dairi menghadapi hambatan serius dalam memperoleh akses pembiayaan formal, terutama akibat keterbatasan agunan, rendahnya literasi keuangan dan digital, serta volatilitas harga kopi. Penelitian ini bertujuan merancang model bisnis fintech crowdfunding yang inklusif dan adaptif terhadap karakteristik petani, guna mendukung keberlanjutan usaha dan meningkatkan keadilan dalam rantai pasok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus eksploratoris, melalui wawancara mendalam terhadap 28 petani, 2 penyedia pinjaman, dan 3 investor, serta telaah data sekunder. Kerangka kerja Business Model Canvas (BMC) digunakan untuk memetakan elemen-elemen strategis model bisnis, sedangkan Value Design Model (VDM) digunakan untuk memahami dinamika penciptaan dan pertukaran nilai antar pemangku kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model bisnis fintech yang efektif di sektor ini perlu mengedepankan skema pembiayaan berbasis bagi hasil, tanpa agunan, dengan mekanisme pembayaran musiman pasca-panen dan sistem mitigasi risiko gagal panen. Selain modal, model ini mengintegrasikan edukasi finansial, pendampingan teknis, dan penyediaan input pertanian. Platform digital dengan transparansi tinggi menjadi prasyarat untuk membangun kepercayaan investor. Peran Gapoktan, koperasi, penyuluh pertanian, dan BUMDes menjadi elemen kritikal dalam membangun ekosistem. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa fintech crowdfunding dapat berfungsi bukan hanya sebagai alat pembiayaan alternatif, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan ekonomi petani jika dirancang secara partisipatif dan kontekstual. Namun demikian, penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal cakupan geografis (hanya satu kabupaten) dan jumlah responden, sehingga generalisasi hasil memerlukan kehati-hatian. Rekomendasi praktis diberikan kepada penyedia platform fintech untuk memperkuat keterlibatan lokal dan meningkatkan literasi digital petani. Sementara itu, rekomendasi akademis meliputi perlunya pengujian model ini dalam konteks kuantitatif atau komparatif di wilayah agrikultur lainnya serta pengembangan integrasi antara teori stakeholder value creation dan digital financial inclusion di sektor pertanian.
Kata Kunci: Fintech Crowdfunding, Business Model Canvas, Value Design Model, Keuangan Inklusif, Pertanian Berkelanjutan, Petani Skala Kecil