Generasi Z di Indonesia sudah mulai memasuki dunia kerja, diketahui 88% dari Generasi Z masuk ke dalam angkatan kerja. Karakteristik dan potensi Generasi Z yang beragam dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan sebagai Sumber Daya Manusia yang potensial. Oleh sebab itu perusahaan biasanya melakukan retensi karyawan untuk dapat mempertahankan karyawan tersebut. Meskipun begitu survei dari Michael Page mengatakan bahwa 35% perusahaan menghadapi kesulitan untuk melakukan retensi karyawan. Sehingga perlu diketahui apa saja kondisi dan strategi yang biasanya berpengaruh dalam mempertahankan karyawan Generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel terhadap retensi karyawan Generasi Z di wilayah Jawa Barat. Terdapat lima variabel independen diantaranya variabel lingkungan kerja, servant leadership, pengembangan karier, kesejahteraan karyawan dan prosedur kerja. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner menggunakan Google Forms kepada 425 karyawan Generasi Z di Jawa Barat. Analisis data akan dilakukan menggunakan metode SEM-CB menggunakan aplikasi LISREL. Dapat diketahui bahwa variabel lingkungan kerja, servant leadership dan pengembangan karier berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel retensi karyawan. Sementara itu variabel kesejahteraan karyawan dan prosedur kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel retensi karyawan. Perusahaan disarankan mempertahankan dan terus membangun lingkungan kerja yang baik dan memberikan program pengembangan karir yang sesuai dengan tujuan dan minat karyawan Generasi Z di Jawa Barat. Selain itu pemimpin dapat menerapkan tipe kepemimpinan servant leadership untuk menjalin kedekatan dan pemahaman yang baik terhadap mereka. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menguji pengaruh dari tiap variabel secara tidak langsung terhadap variabel retensi karyawan.