ABSTRAK
Transformasi dalam ketenagakerjaan karena pandemi telah mendorong banyak perusahaan, terutama yang bergerak di bidang teknologi, untuk menerapkan praktik kerja yang lebih fleksibel termasuk Flexible Working Arrangements untuk memastikan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan staf. Penelitian ini mengkaji dampak Flexible Working Arrangements terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan; peran mediasi kepuasan kerja dalam hubungan antara Flexible Working Arrangements dan kinerja juga diuji. Metode kuantitatif dan pendekatan cross-sectional dilakukan, data dikumpulkan dari 115 pekerja tetap di PT Timedoor Indonesia, sebuah perusahaan teknologi dengan sistem kerja hybrid dan jarak jauh. Data dianalisis menggunakan model PLS-SEM, berdasarkan perangkat lunak SmartPLS 3.0. Temuan tersebut menyiratkan bahwa Flexible Working Arrangements berhubungan positif dengan kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Lebih lanjut, kepuasan kerja ditemukan sebagai anteseden kinerja dan memediasi sebagian hubungan antara Flexible Working Arrangements dan kinerja. Kapasitas prediktif model penelitian dapat diterima dengan nilai R ² dan Q² yang tinggi, dan indeks Goodness of Fit (GoF) sebesar 0,784. Hasil ini konsisten dengan teori Job Demands-Resources (JD-R) dan Self-Determination Theory (SDT) yang menunjukkan bahwa fleksibilitas kerja dapat meningkatkan otonomi dan kesejahteraan psikologis pekerja, dan oleh karena itu, meningkatkan kinerja individu.
Kata kunci : Flexible Working Arrangements, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan, Kerja Jarak Jauh, PLS-SEM, HRM Strategis, Indonesia.