Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Lampung sebagai UPTD Dinas Kesehatan menghadapi tantangan desain ruang tidak optimal berdasarkan observasi 2024: 60% ruangan belum dimaksimalkan, 40% tidak memenuhi standar terbaru, dan 30% memiliki sirkulasi buruk. Masalah utama meliputi tata ruang tersegmentasi (menghambat komunikasi antar divisi menurut 60% responden), furnitur tidak ergonomis, dan kurangnya identitas visual. Penelitian ini bertujuan menciptakan solusi desain berbasis pendekatan Aktivitas dengan tiga strategi: (1) Reorganisasi zonasi menggunakan tata ruang terbuka terkontrol dengan partisi akustik, (2) Integrasi identitas Lampung melalui material kayu medang dan motif Tapis digital, serta (3) Penerapan standar SNI untuk pencahayaan (300-500 lux) dan sirkulasi. Hasilnya mencakup peningkatan 45% efisiensi pengawasan melalui visually connected space dan penurunan 30% keluhan ergonomi. Keterbatasan proyek berupa anggaran teknologi interaktif yang dialihkan ke solusi portable (LCD sharing system). Rekomendasi mencakup pengembangan smart lighting berbasis IoT dan pelatihan pengguna.