Makanan kini telah menjadi penanda gaya hidup dan disebut sebagai mode baru.. Fenomena ini dikenal dengan tren food fashion, dimana produk-produk fesyen yang dibuat terinspirasi dari bentuk visual makanan. Dan kini tren food fashion semakin berkembang, makanan telah banyak menjadi inspirasi untuk pakaian. Berbicara tentang makanan, Bandung merupakan kota yang dijuluki sebagai pusat kuliner sejak tahun 1941, yang juga disebut sebagai etalase budaya Sunda. Dalam budaya Sunda terdapat keunikan dalam memperlakukan makanan, seperti tradisi pemakaian daun pisang sebagai alas makan sejak jaman dahulu. Pemanfaatan daun pisang sebagai pembungkus makanan terus digunakan masyakat Sunda hingga saat ini, terutama pada makanan tradisional Sunda di Bandung. Potensi visual dari pembungkus makanan dari daun pisang dapat dimanfaatkan, karena memiliki keunikan dari warna, tekstur dan caara membungkusnya. Dengan metode kualitatif yaitu pengumpulan data, melakukan observasi, wawancara dan eksplorasi. Maka penulis terinspirasi mengangkat potensi daun pisang sebagai pembungkus makanan tradisional untuk dijadikan sebagai inspirasi rancangan produk fesyen ready to wear deluxe dengan menggunakan teknik rekalatar tekstil digital printing dan manipulating fabric. Yang diharapkan adanya alternatif produk fesyen yang memuat hasil eksplorasi teknik rekalatar tekstil dengan inspirasi daun pisang sebagai pengemas makanan tradisional Bandung.