25.06.298
621.3692 - FIBER OPTIK
Karya Ilmiah - TA (D3) - Reference
Fiber Optik
45 kali
Seiring meningkatnya permintaan konektivitas internet yang andal di Indonesia ,<br /> kualitas infrastruktur seperti kabel dropcore menjadi faktor krusial yang menentukan<br /> pengalaman pelanggan. Pada sebuah studi kasus di salah satu operator<br /> telekomunikasi, tengah dilakukan pengimplementasian kabel dropcore baru<br /> G.657A2 3SL pada setiap instalasi pelanggan baru, yang dilengkapi tiga kawat baja<br /> (seling) untuk perlindungan struktural tambahan. Langkah ini menggantikan kabel<br /> lama standar G.657A1 2SL yang hanya memiliki dua lapisan penguat. Kajian awal<br /> pada jaringan FTTH di lokasi penelitian mengidentifikasi segmen dropcore sebagai<br /> titik kritis, yang menyumbang 67% dari total tiket gangguan pelanggan (Q) pada awal<br /> periode observasi. Penelitian ini efektivitas peralihan ini dengan membandingkan<br /> performa redaman kedua kabel dan dampaknya secara langsung terhadap<br /> penurunan tiket gangguan. Metodologi penelitian mengintegrasikan tiga pendekatan<br /> yaitu pengukuran redaman aktual ODP-ONT menggunakan, Optical Power Meter<br /> (OPM), simulasi Power Link Budget (PLB), dan pemantauan stabilitas sinyal selama<br /> 30 hari melalui dasbor ACSIS. Seluruh data teknis dan operasional diolah dan<br /> dianalisis menggunakan tool bantu yang dikembangkan khusus dengan Visual Basic<br /> for Applications (VBA) untuk memastikan akurasi dan efisiensi.<br /> Hasil analisis membuktikan dampak operasional yang signifikan, dengan<br /> tercapainya penurunan tiket gangguan yang disebabkan oleh dropcore sebesar<br /> 25,2%. Keberhasilan ini didasari oleh keunggulan teknis kabel G.657A2 3SL yang<br /> terukur secara konsisten. Rata-rata redaman aktual pada kabel 3SL tercatat hanya<br /> 0,80 dB, jauh lebih superior dibandingkan kabel 2SL yang mencapai 2,17 dB pada<br /> bentang 50 meter. Dari sisi keandalan, kabel 3SL menunjukkan stabilitas lebih tinggi,<br /> dengan tingkat potensi gangguan hanya 14,9% dibandingkan 18,3% pada kabel lama.<br /> Kabel G.657A2 3SL secara konsisten menunjukkan kemampuannya dalam menjaga<br /> stabilitas sinyal dari degradasi operasional normal. Namun, temuan menunjukkan<br /> bahwa ketahanan superior ini memiliki batasan pada situasi yang melibatkan<br /> kerusakan fisik ekstrem pasca-instalasi. Lebih lanjut, penelitian mengungkap bahwa<br /> faktor arsitektur jaringan, terutama penggunaan splitter dengan rasio pembagian<br /> tinggi, memiliki kontribusi redaman yang lebih dominan dibandingkan panjang kabel<br /> itu sendiri.<br /> Kata Kunci: Kabel Dropcore, Redaman, G.657, Power Link Budget, Tiket Gangguan<br /> Pelanggan, VBA (Visual Basic Application)
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | DIVA MUTIARA SYAFINA |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Muhammad Iqbal |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom, D3 Teknologi Telekomunikasi |
Kota | Bandung |
Tahun | 2025 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |