25.05.827
658.15 - Financial management, Insolvency, Bankruptcy, Valuation of businesses, Financial Decision making, Financial planning
Karya Ilmiah - Thesis (S2) - Reference
Corporate - Finance
269 kali
<em>Initial Public Offering</em> (IPO) merupakan langkah penting bagi perusahaan untuk mendapatkan pendanaan eksternal dan meningkatkan visibilitas di pasar modal. Dalam IPO, perusahaan sering kali mencatatkan harga saham perdana di bawah nilai pasar aktual yang disebut <em>underpricing</em>. <em>Underpricing</em> merupakan fenomena ketika harga saham pada hari pertama perdagangan lebih tinggi dibanding harga penawaran awal. Hal ini menyebabkan lonjakan harga signifikan pada hari pertama perdagangan dan menimbulkan ketertarikan investor terhadap saham IPO. Periode 2021 hingga 2023 menunjukkan peningkatan signifikan baik dari jumlah perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun total dana yang berhasil dihimpun.<br /> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat <em>underpricing</em> serta menguji pengaruh beberapa faktor <em>non</em>-keuangan terhadap <em>underpricing</em> pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI selama tahun 2021 hingga 2023. Faktor-faktor yang dianalisis meliputi sektor industri, jumlah dana yang dihimpun, reputasi <em>underwriter</em>, reputasi kantor akuntan publik (KAP), dan reputasi konsultan hukum.<br /> Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi logistik. Sampel penelitian terdiri dari 187 perusahaan yang melakukan IPO selama periode 2021–2023. Teknik desain<em> sampling</em> yang dipakai ialah <em>non probabilitas-purposive sampling</em>.<br /> Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima variabel yang diuji, dua variabel yaitu jumlah dana yang dihimpun dan reputasi KAP memiliki pengaruh signifikan terhadap <em>underpricing</em>. Semakin besar dana yang dihimpun, semakin tinggi kecenderungan <em>underpricing</em>. Reputasi KAP yang baik dapat menurunkan risiko <em>underpricing</em> karena meningkatkan kepercayaan investor terhadap kualitas informasi yang disajikan. Sementara itu, variabel sektor industri, reputasi <em>underwriter</em>, dan reputasi konsultan hukum tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap <em>underpricing</em>. Secara simultan, kelima variabel tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat <em>underpricing</em>.<br /> Penelitian ini memberikan kontribusi dalam konteks pasar modal Indonesia pasca pandemi dengan mengidentifikasi determinan non-keuangan dari <em>underpricing</em> IPO. Keterbatasan penelitian ini terletak pada ruang lingkup variabel yang belum mencakup aspek keuangan dan aspek <em>non</em> keuangan lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi investor, manajemen perusahaan, dan regulator dalam mengambil keputusan strategis terkait IPO serta memperkaya literatur akademik mengenai pasar modal di Indonesia.<br />
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
| Nama | YANDI NOVEMRIAN |
| Jenis | Perorangan |
| Penyunting | Irni Yunita |
| Penerjemah |
| Nama | Universitas Telkom, S2 Manajemen PJJ |
| Kota | Bandung |
| Tahun | 2025 |
| Harga sewa | IDR 0,00 |
| Denda harian | IDR 0,00 |
| Jenis | Non-Sirkulasi |