Untuk meningkatkan jaminan QoS, ada beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu best effort, integrated service (Intserv) dan differentiated service (Diffserv). Best effort adalah metode dimana paket yang datang pertama ke node akan dilanjutkan ke node lainnya. Intserv adalah metode dimana paket yang akan dikirimkan sebelumnya diberi jaminan bandwidth di jaringan, protocol yang berperan adalah Resource Reservation Protocol (RSVP). Sedangkan Diffserv adalah metode dimana paket yang akan dikirimkan diberikan prioritas di jaringan. Untuk menambah performansi forwarding data maka digunakan Multi-Protocol Label Switching (MPLS). MPLS merupakan metode forwarding data melalui suatu jaringan dengan menggunakan informasi dalam label yang dilekatkan pada paket IP.
Tugas akhir ini telah dilakukan analisa perbandingan QoS antara kombinasi MPLS-intserv dan MPLS-Diffserv pada IMS. Penelitian dilakukan dengan melihat peningkatan performansi dari masing-masing metode yang berdampak pada QoS di layanan IMS. Hasil yang diharapakan dalam penelitian ini adalah mampu menganalisis performansi QoS (Delay, Jitter, Throughput) pada jaringan MPLS-Diffserv, MPLS-Intserv, dan MPLS-Intserv-Diffserv dengan layanan VoIP dan video conference di IMS.
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis, diperoleh hasil bahwa MPLS-diffserv memiliki nilai delay terkecil pada layanan VoIP. Dan MPLS-intserv-diffserv memiliki delay terkecil pada layanan video conference. Kemudian untuk nilai jitter yang paling kecil ada pada metode MPLS-intserv-diffserv pada layanan VoIP dan MPLS-diffserv pada layanan video conference. Untuk nilai throughput tertinggi ada pada metode MPLS-diffserv pada layanan VoIP dan MPLS-intserv-diffserv pada layanan video converence. Berdasarkan perhitungan MOS dengan pendekatan E-model, ketiga mekanisme tersebut masuk kategori “sangat baik”. Tapi dari ketiga mekanisme tersebut, MPLS-diffserv memiliki nilai MOS tertinggi. Jadi bisa disimpulkan bahwa MPLS-diffserv memiliki kinerja paling bagus.
Kata kunci : QoS, MPLS, Intserv, Diffserv, IMS