Fenomena ‘Korean Wave’ atau ’Hallyu’ yang saat ini sedang melanda Indonesia banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat khususnya kawulan muda atau anak remaja. Termasuk salah satu kota besar di Indonesia yaitu Bandung. Akibat fenomena Korean Wave, maka timbullah komunitas-komunitas pecinta Korea, salah satunya adalah Komunitas Runners Bandung. Komunitas tersebut merupakan sebuah kelompok yang menggemari variety show Running Man yang berasal dari Korea Selatan. Dengan terbentuknya komunitas tersebut, maka setiap Runners akan memiliki pengalaman sebelum hingga setelah menjadi Runners.
Penelitian kualitatif ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam tak terstruktur, observasi partisipatif moderat. Teknik analisis yang dilakukan dengan menggunakan tahap-tahap reduksi fenomenologi menurut Creswell.
Peenelitian ini memiliki lima informan dari Komunitas Runners Bandung. Hasil penelitian yang diperoleh adalah proses kelima informan tertarik dan menjadi fanatik dengan Running Man serta merchandise-nya dikarenakan faktor lingkungan, faktor idola yang digemari serta ingin memenuhi kepuasan pribadi mereka.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah kelima informan menjadi fanatik dengan Running Man dan memiliki banyak perubahan diri sejak mengikuti Running Man dan masuk dalam komunitas Runners Bandung. Dan ada dua faktor yang membuat informan menjadi loyal, yaitu faktor kebutuhan pribadi dan kepuasan pribadi. Namun, hanya ada tiga informan yang loyal dalam membeli merchandise Running Man.