Aksara Batak Toba merupakan warisan budaya luhur suku Batak yang mendiami daerah
Tapanuli. Dari lima jenis suku Batak yang ada masing-masing memiliki aksara sesuai
tempat penggunaannya. Penggunaan aksara ini tidak lagi efektif pada masa kini karena
huruf latin lebih dominan dan efisien digunakan dalam berkomunikasi. Dahulu kala
aksara kebanyakan digunakan para datu sebagai pemimpin upacara adat namun seiring
perkembangan waktu pengguna aksara tidak sebanyak dahulu. Aksara menjadi jarang
digunakan dan mulai terlupakan karena sifat aplikatifnya yang terbatas di masa kini.
Dengan demikian aksara ini membutuhkan perhatian khusus agar aksara ini tetap
memiliki tempat dalam tatanan nilai budaya Batak Toba. Ide ini kemudian dikembangkan
menjadi sebuah konsep rancang visual typeface berbasis aksara Batak Toba yang
memiliki karakter anatomi dan proses konstruksi pembuatannya didasarkan pada kaidah-
kaidah dalam tipografi, sehingga adaptasi ini muncul dalam rupa font latin. Dari bentuk
aksara silabis (suku kata) menjadi fonetik (huruf tunggal) aplikasinya sebagai font di
komputer. Setelah penelitian dan perancangan, kemudian typeface yang siap pakai ini
disosialisasikan di area lokal, diprioritaskan pada tingkat pendidikan dan pemerintahan,
yang pada penggunaannya untuk kepentingan headline.
Kata kunci: Aksara, Batak Toba, Typeface.