ABSTRAK
January effect adalah salah satu anomali musiman yang dapat terjadi di pasar modal Indonesia. January effect adalah suatu kondisi dimana pada bulan Januari rata-rata return saham cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan return saham pada bulan Januari dengan bulan selain Januari. Jika terdapat perbedaan antara bulan Januari dengan bulan lainnya maka January effect terjadi begitu pula sebaliknya jika return saham bulan Januari tidak menunjukkan perbedaan dengan bulan lainnya maka January effect tidak terjadi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan sampel diperoleh secara purposive sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 22 perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ45 dalam BEI periode 2009-2013. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji One Way ANOVA untuk menguji apakah terdapat perbedaan return saham antara bulan Januari dengan bulan selain Januari.
Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan return saham pada masing-masing bulan tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa anomali January effect terjadi di perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ 45 periode 2009-2013 karena memang terjadi perbedaan return bulan Januari dengan bulan lainnya tetapi return bulan Januari tidak menunjukkan return yang selalu positif dan nilai return bulan Januari tidak selalu lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lainnya.
Kata kunci: January Effect, Return Saham, Bursa Efek Indonesia, Indeks LQ45.