PT. Dirgantara Indonesia adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan pesawat, pengembangan desain, dan pembuatan pesawat komuter sipil dan militer daerah. PT. Dirgantara Indonesia mempunyai beberapa bagian produksi. Salah satu bagian produksi dari perusahaan ini adalah departemen machining. Berdasarkan mesin, divisi produksi PT. Dirgantara Indonesia dibagi menjadi tiga bagian. Salah satunya adalah Medium Prismatic Machines. Pada bagian produksi ini terdapat permasalahan yaitu terjadinya keterlambatan dalam penyelesaian part. Keterlambatan tersebut terjadi karena adanya lead time yang panjang dan terdapat penumpukan WIP di beberapa work center.
Part yang diproduksi pada bagian machining terkadang bukanlah part yang dibutuhkan oleh bagian perakitan. Penyebab dari adanya masalah tersebut adalah tidak adanya kontrol pada lantai produksi. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem kanban. Sistem kanban merupakan sistem informasi yang menyelaraskan pengendalian produksi suatu produk yang diperlukan, dalam jumlah yang diinginkan, dan dalam waktu yang dibutuhkan pada setiap proses produksi, di dalam pabrik maupun diantara perusahaan yang terkait.
Dalam penelitian ini, didapatkan suatu usulan rancangan perbaikan sistem kanban yaitu dengan menggunakan dual card kanban. Hasil analisis dari penelitian ini adalah terjadinya penurunan jumlah work in process (WIP) dan penurunan lead time produksi. Penurunan WIP pada mesin HAAS sebesar 50% dan penurunan pada mesin Deckel Maho sebesar 67%. Jumlah kartu kanban yang berlaku di lantai produksi berbeda-beda tergantung dari work center. Sistem kanban usulan memiliki aliran informasi yang berjalan dari gudang part jadi, work center mesin Deckel Maho dan gudang raw material menggunakan kartu kanban pengambilan. Sedangkan proses produksi pada work center akan diatur dengan kartu kanban perintah produksi.