Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peranan audit adjustment terhadap kualitas laba. Pengukuran kualitas laba diproksikan dengan variabilitas laba, persistensi laba, dan prediktabilitas laba, masing-masing untuk kondisi sebelum dan sesudah audit. Populasi penelitian adalah emiten perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013, dengan jumlah sampel sebanyak 21 bank. Metode analisis data menggunakan paired sample t-test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bank yang memiliki laba sesudah audit lebih smooth, lebih persistent, dan lebih predictable, jumlahnya lebih banyak dibandingkan laba sebelum audit. Namun paired sample t-test menunjukan hasil yang tidak signifikan atas perbedaan dalam variabilitas laba, persistensi laba, dan prediktabilitas laba tersebut. Artinya audit adjustment tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba perbankan, sehingga tidak terdapat perbedaan kualitas laba antara sebelum dan sesudah audit. Persentase audit adjustment pada perbankan di Indonesia yaitu 47.14% downwards adjustment, 11.90% no adjustment, dan 40.95% upwards adjustment. Downwards adjustment umumnya terjadi pada bank-bank dengan jumlah aset kecil, sementara upwards adjustment terjadi pada bank-bank dengan kepemilikan aset besar.