Kebutuhan bandwidth yang memadai, mobilitas yang tinggi serta layanan multimedia pada saat ini memunculkan konsep teknologi IMS (IP Multimedia Subsystem) yang melengkapi teknologi NGN (Next Generation Network). IP Multimedia Subsystem (IMS) telah diperkenalkan oleh 3GPP sebagai arsitektural subsistem yang didedikasikan untuk mengontrol dan menyediakan layanan multimedia melalui jaringan packet based core dalam jaringan mobile third generation. Standar ini dibuat untuk memfasilitasi konvergensi antara jaringan fixed dan mobile untuk menjadi sebuah jaringan yang berbasiskan Internet Protocol (IP). IMS memungkinkan jaringan untuk lebih konsisten mengatur fungsi pengontrolan dalam lapis kontrol. Lapis kontrol berisi semua data lengkap dari informasi pelanggan dan sesi pengaturan dan manajemen layanan.
Dalam sistem IMS terdapat node penting, yaitu CSCF (Call Session Control Function) dan HSS (Home Subscriber Server). Pada CSCF terbagi tiga elemen, yaitu P-CSCF (Proxy-CSCF), I-CSCF (Interrogating-CSCF), dan S-CSCF (Serving-CSCF). S-CSCF merupakan inti dari jaringan IMS karena fungsinya yang sangat penting dalam mengontrol semua aspek dari layanan pelanggan yang memungkinkan operator untuk mengontrol seluruh pengantaran layanan dan semua sesi.
Tugas akhir ini mengimplementasikan suatu sistem jaringan IMS (IP Multimedia Subsystem) dengan menggunakan aplikasi OpenIMSCore sebagai server. Selanjutnya dilakukan analisis dengan menambahkan elemen S-CSCF pada OpenIMSCore. Dari hasil penambahan S-CSCF ini dianalisis QoS untuk layanan video call server OpenIMSCore bila dilayani oleh dua S-CSCF. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis, dimana kondisi dilayani oleh dua S-CSCF diperoleh nilai one way delay sebesar 19.99339153 ms, jitter 13.79166667 ms, dan throughput 0.1441 Mbps saat traffic panggilan 10 call per second dan background traffic 80 Mbps.
Kata kunci: NGN, IMS, VoIP, QoS