Satelit mikro 2U merupakan satelit berukuran kecil berdimensi 10 × 10 × 20 cm. Misi satelit generasi pertama TU SAT hanya RSPL (Remote Sensing Payload). Kemudian diperbarui sistem SAR (Synthetic Aperture Radar), yaitu sebuah pengindraan jarak jauh menggunakan teknologi radar imaging. Dan generasi ketiga TU SAT direncanakan membawa sistem ISL (Inter Sattellite Link), yaitu komunikasi data untuk menunjang pengembangan sistem SAR Interferometry (In SAR). In SAR merupakan pengembangan teknologi SAR untuk mengetahui parameter geografis seperti topografi permukaan, perubahan bentuk permukaan tanah dan pergerakan es (gletser). [1] Salah satu RF Device sistem ISL adalah antena. Antena yang dirancang memiliki polarisasi sirkular, dikarenakan pada orbit LEO (600 – 1000 km) terdapat efek rotasi faraday yang mengakibatkan polarization loss factor. [2] Dan antena yang dirancang menggunakan front-end parasitic untuk meminimalkan backlobe yang menyebabkan gain antena meningkat. [3] Antena yang dirancang menggunakan substrat Epoxy FR-4 (?r = 4,4 dan h=1,6) mm. Antena bekerja pada frekuensi S-Band (2,38 - 2,42 GHz) yang menghasilkan VSWR ? 1,5 , polarisasi sirkular (AR ? 3 dB), Gain ? 6 dBi dan pola radiasi unidireksional (HPBW ? 700). Dan Antena dapat terealisasikan memiliki dimensi (60× 60 × 35,5 mm) dengan effective bandwidth ? 40 MHz.
Kata Kunci : Satelit Mikro 2U, Synthetic Aperture Radar (SAR), Inter Satellite Link (ISL), SAR Interferometry (In SAR), Polarization Loss Factor, Antena Mikrostrip Susun Front-End Parasitic.