Listrik telah menjadi kebutuhan yang mendasar untuk berbagai aktivitas manusia yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi kedepannya. Dunia mengkonsumsi listrik dalam jumlah yang sangat besar. Studi AIMS-2 juga menunjukkan bahwa pada 2025 mendatang, perkirakan total daya beli listrik di ASEAN akan mencapai 19.576 MW. Indonesia dinilai sebagai negara pengguna listrik terboros di Asia. Menurut Kompas data ASEAN Centre for Energy (ACE) juga menyebutkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi paling besar untuk melakukan penghematan tenaga listrik, untuk itu PT PLN (Persero) meluncurkan Listrik Pintar membantu pelanggan mengoptimalkan konsumsi listrik. PT PLN Persero Rayon Bandung Utara menggunakan dua jenis media promosi dalam memasarkan listrik pintar, yaitu media advertising dan media personal selling. Kenyataannya, penerapan advertising serta personal selling yang dikemas dalam bentuk pemasaran keliling edukasi langsung (SARLING ELANG) belum dilaksanakan dengan maksimal, sedangkan konsumen dalam membeli barang cenderung mencari informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain untuk membeli produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media advertising dan media personal selling terhadap proses keputusan pembelian Listrik Pintar.