Aktivitas handling cenderung meningkatkan risiko gangguan muskuloskeletal atau
MSDs ketika dilakukan dengan metode yang salah. Salah satu kegiatan handling
yang memiliki risiko MSDs tinggi yaitu aktivitas keperawatan. Pengamatan
menunjukkan bahwa penanganan pasien dalam proses memindahkan pasien dari
tempat tidur ke tempat tidur, tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya dilakukan
secara manual.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko MSDs antara perawat di bangsal yang
berbeda pada rumah sakit Muhammadiyah dengan menggunakan MAPO (Movement
and Assistance on Hospital Patient). Penelitian dilakukan di 13 unit di RS
Muhammadiyah terdiri dari 111 ruangan yang diteliti. Beberapa staff perawat (N =
30) diminta untuk melaporkan pengalaman MSDs dalam satu tahun terakhir. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 3 unit berada pada kategori merah, 6 unit pada
kategori kuning, dan 4 unit datang pada kategori hijau. Kategori ini menunjukkan
besarnya risiko yang timbul dari kegiatan penanganan pasien dengan penjelasan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana solusi harus dilakukan
pada setiap kategori.
Lifting factor adalah salah satu komponen yang terdapat dalam perhitungan MAPO
Index. Faktor ini mengindikasikan terdapat tingkat aktivitas patient handling yang
cukup tinggi. Namun minor aids factor menunjukan hasil yang sangat buruk, karena
hampir tidak ada alat bantu sederhana yang digunakan untuk menunjang kebutuhan
aktivitas patient handling. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas ini cenderung
menimbulkan risiko MSDs untuk perawat. Faktor lainnya seperti environmental
sebesar 27%, training factor 35%, dan juga wheelchair factor 43% masih harus
memenuhi persyaratan untuk melakukan aktivitas penanganan yang tepat pada
setiap bangsal. Oleh karena itu sangat dibutuhkan beberapa program yang sesuai
dengan kriteria ergonomi untuk mengurangi risiko sesegera mungkin.
Kata Kunci— manual handling, patient handling, MAPO Index, movement and
assistance of hospital patient, musculoskeletal disorders