PT PINDAD adalah salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) bagian industri
manufaktur dalam bidang Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dan produk komersial. Salah satu
produk dalam bidang transportasi adalah Air Brake System terdiri dari beberapa assembly, salah satunya
assembly Isolating Cock yang terdiri dari Rumah Isolating Cock, Flens, Penutup, dan Baut Ventilasi.
Makespan dan batasan waktu penyelesaian order membuat perusahaan berusaha memenuhi pesanan
tepat waktu. Usaha yang dilakukan perusahaan adalah menambah shift kerja. Ukuran lot transfer batch
yang digunakan mempengaruhi makespan. Makespan yang panjang disebabkan penyelesaian order
menggunakan aturan First Come First Served tanpa memperhatikan ukuran lot transfer batch.
Dalam mencapai tujuan minimasi makespan, maka diusulkan penjadwalan dengan algoritma Campbell,
Dudek, dan Smith (CDS) dengan ukuran lot transfer batch komponen Rumah Isolating Cock sublot satu 6
unit dan sublot dua 6 unit, komponen Flens sublot satu 9 unit dan sublot dua 3 unit, komponen Penutup
sublot satu 4 unit dan sublot dua 8 unit, serta komponen Baut Ventilasi sublot 12 unit, dilakukan lima kali
pengulangan sehingga total 60 unit Isolating Cock dapat minimasi makespan dari 117 jam atau 18 shift
kerja menjadi adalah 45,8 jam atau 8 shift sehingga menghemat waktu penyelesaian sebesar 60,85%.
Kata kunci : CDS, Transfer Batch