Perkembangan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) terus mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Teknologi dari sistem komunikasi serat optik yang berkembang sangat pesat adalah teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM). DWDM mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dari teknologi terdahulu. Akan tetapi, dibalik kelebihan yang dimiliki DWDM, terdapat kekurangan yang sangat mempengaruhi kinerja teknologi tersebut seperti efek non linieritas fiber yaitu Four Wave Mixing (FWM).
Pada Tugas Akhir ini, dibuat pemodelan link DWDM pada software OptiSystem untuk mengetahui pengaruh dari FWM tersebut, dan terdapat tiga skenario simulasi. Pada skenario pertama, variabel - variabel input yang dirubah adalah bitrate link dan jarak link. Pada skenario kedua, variabel yang dirubah adalah spasi kanal. Pada skenario ketiga, variabel yang dirubah adalah daya transmitter.
Hasil simulasi yang telah dilakukan yaitu bahwa efek non linier Four Wave Mixing membawa dampak yang sangat buruk terhadap performansi link DWDM, karena semua nilai Q - Factor dari semua simulasi memiliki nilai yang kurang dari 6. Selain itu didapatkan hasil pada simulasi dengan bitrate 10 Gbps, performansi terbaik memiliki Q - Factor sebesar 5.3466725, dan performansi terburuk memiliki Q - Factor sebesar 1.61111125, namun bisa diperbaiki sehingga Q - Factor meningkat menjadi 2.50623. Pada simulasi dengan bitrate 40 Gbps, performansi terbaik memiliki Q - Factor sebesar 2.96011, dan performansi terburuk memiliki Q - Factor sebesar 1.8404325, namun bisa diperbaiki sehingga Q - Factor meningkat menjadi 3.748735. Dan pada simulai dengan bitrate 100 Gbps, performansi terbaik memiliki Q - Factor sebesar 2.9551125, dan performansi terburuk memiliki Q - Factor sebesar 2.196375, namun bisa diperbaiki sehingga Q - Factor meningkat menjadi 2.7596375.
Kata kunci: Dense Wavelength Division Multiplexing, Four Wave Mixing, Q - Factor.