Teknologi 5G merupakan salah satu evolusi dari teknologi telekomunikasi yang mampu memberikan Quality of Service tinggi dengan nilai latency sangat rendah serta memberikan kecepatan akses data lebih dari satu Gbps [1]. Teknologi 5G membutuhkan skema mobile data offloading yang salah satu penerapannya menggunakan teknologi femtocell. Pengukuran ketersediaan bandwidth merupakan salah satu bagian yang penting dalam inisiasi proses mobile data offloading untuk menjamin kelancaran lalu lintas data secara maksimal.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran dan analisis ketersediaan bandwidth pada jaringan 5G berbasis femtocell backhaul menggunakan teknik pengukuran aktif dengan metode Probe Gap Model menggunakan tool Spruce. Selain itu, dilakukan pengukuran dengan metode Probe Rate Model menggunakan Assolo untuk memberikan perbandingan hasil dari kedua metode tersebut. Pengujian dilakukan menggunakan skenario office dengan maksimal 500 pengguna dan skenario public dengan maksimal 2500 pengguna. Dari hasil pengukuran, Spruce memberikan hasil ketersediaan bandwidth 94,833 Mbps dengan nilai Mean Absolute Percentage Error 7,71% pada skenario office dan ketersediaan bandwidth 81,599 Mbps dengan nilai Mean Absolute Percentage Error 5,66% pada skenario public. Assolo memberikan hasil kertersediaan bandwidth 47,849 Mbps dengan nilai Mean Absolute Percentage Error 49,69% pada skenario office dan ketersediaan bandwidth 85,524 Mbps dengan nilai Mean Absolute Percentage Error 64,63% pada skenario public.
Kata kunci : 5G, mobile data offloading, femtocell backhaul, ketersediaan bandwidth