Kegemaran remaja terhadap perkembangan teknologi dapat menyebabkan budaya tradisional seperti kerapan sapi menjadi tergeser sehingga terjadi ketidakseimbangan antara budaya tradisional dan perkembangan teknologi. Kerapan Sapi mengandung nilai-nilai budaya yang bermanfaat untuk diketahui seperti kerja keras, kerjasama, persaingan, ketertiban, sportivitas, silaturahmi, dan sarana kebutuhan ekonomi. Maka dari itu, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, budaya kerapan sapi dapat dilestarikan dan dikembangkan melalui game simulasi pada smartphone. Tujuan dari perancangan game ini adalah untuk merevitalisasi budaya Kerapan Sapi dan mengenalkan nilai budaya Kerapan Sapi kepada remaja usia 13-22 tahun. Metode perancangan yang digunakan merupakan rangkaian sistematis game simulasi dan pendekatan etnografis terhadap budaya Kerapan Sapi. Dalam perancangan ini perancang berangkat dari pemahaman fenomena dan masalah yang terjadi dalam masyarakat yang berkaitan dengan topik perancangan. Jenis data yang akan digunakan dalam pembahasan adalah data primer dan sekunder. Dari perancangan ini dapat diambil kesimpulan bahwa media game simulasi dapat membantu merevitalisasi budaya kerapan sapi secara lebih efektif karena sifatnya yang interaktif.
Kata Kunci: Kerapan Sapi, Nilai budaya, Game Simulasi