Peningkatan jumlah pelanggan suatu operator jaringan seluler tidak hanya berdampak pada peningkatan penghasilan operator tersebut, tetapi berdampak juga pada penurunan kualitas jaringan. Penurunan kualitas jaringan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kegagalan panggilan yang disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya penyebab adanya gedung yang menghalangi, lokasi pelanggan yang berada diluar jangkauan BTS, dan jaringan yang sangat padat. Untuk menghindari terjadinya penurunan kualitas jaringan maka harus dilakukan optimasi jaringan dengan metode drive test. Optimasi jaringan adalah proses peningkatan kualitas jaringan yang sesuai dengan standar KPI.
Pada proyek akhir ini, dianalisis penyebab terjadinya penurunan kualitas jaringan yang berdasarkan data dari customer complaints pada operator Tri. Daerah yang ditinjau yaitu area Bandung Barat. Parameter yang diambil ialah RSCP, Ec/No.
Dari data hasil walk test tersebut dapat dilakukan optimasi jaringan 3G. Didapatkan nilai RSCP > 80% dan Ec/No > 70% (kasus I), nilai RSCP > 78% dan Ec/No > 67% (kasus II), nilai RSCP > 82% dan Ec/No > 75% (kasus III). Hasil optimasi jaringan 3G di kabupaten Bandung Barat pada kasus I nilai RSCP sebesar 98% dan Ec/No 75%, pada kasus II nilai RSCP sebesar 80% dan Ec/No sebesar 70%, pada kasus III nilai RSCP sebesar 93% dan Ec/No sebesar 80%. Berdasarkan perbandingan data antara standar KPI operator Tri dengan hasil optimasi jaringan 3G untuk penangan masalah low troughput dan low coverage mencapai nilai yang optimal. Atau dapat dikatakan pelanggan sudah dapat kembali menggunakan layanan dengan baik.
Kata kunci : 3G, kabupaten Bandung Barat, customer complaint, optimasi, KPI, drive test, walk test, RSCP, Ec/No.