Pemanfaatan bahan handuk di kalangan masyarakat kini mulai mengalami perluasan tidak hanya sebagai kegiatan higienitas saja. Tekstur handuk yang cukup unik ini berpeluang untuk menjadi material utama pada cendera mata hingga bahan penunjang busana. Adapun handuk yang tidak lolos pada tahap quality control yang dinilai sebagai bahan reject berpeluang besar untuk peran tersebut. Bahan reject handuk memiliki nilai ekonomi, guna serta estetis yang rendah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memanfaatkan bahan reject handuk tersebut untuk dikembangkan menjadi rancangan gaun pesta, terutama yang diperuntukan bagi wanita berketurunan Arab di Bandung yang kini lambat laun mulai menjadi kebutuhan primer mereka. Kebutuhan pakaian yang standout serta unik dibutuhkan komunitas ini untuk tampil berkelas dikalangannya. Penulis pun melakukan sejumlah survei dan pemberian kuesioner kepada komunitas yang bersangkutan guna mendapatkan masukan sebagai dasar untuk menetapkan konsep perancangan. Dengan perancangan ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi, guna serta estetis bahan reject handuk yang dapat merepresentasikan gaya berbusana wanita berketurunan Arab agar dapat tampil lebih standout baik dalam maupun di luar komunitas.