Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor karena terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan perusahaan untuk terus going concern. Namun, kenyataannya terdapat perusahaan yang mempunyai likuiditas, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan yang baik mendapatkan opini audit modifikasi going concern dan terdapat pula perusahaan yang mempunyai likuiditas, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan yang kurang baik tidak mendapatkan opini audit modifikasi going concern. Auditor sebagai pihak independen yang memberikan penilaian atas kewajaran laporan keuangan memiliki tanggung jawab untuk mengungkapkan mengenai kelangsungan hidup perusahaan lewat opini auditnya.. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit dan opinion shopping terhadap penerimaan opini audit modifikasi going concern baik secara simultan maupun parsial.
Sampel penelitian ini adalah 20 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 yang diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik.
Hasil dari penelitian ini memberikan bukti secara empiris bahwa secara simultan variabel likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit dan opinion shopping berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit modifikasi going concern. Secara parsial variabel variabel kualitas audit dengan arah negatif dan opinion shopping dengan arah positif berpengaruh signifikan terhadap opini audit modifikasi going concern. Sedangkan likuiditas dengan arah negatif, profitabilitas dengan arah positif, dan pertumbuhan perusahaan dengan arah positif berpengaruh tidak signifikan terhadap penerimanaan opini audit modifikasi going concern.
Kata kunci : Kualitas audit, likuiditas, opinion shopping, opini audit modifikasi going concern, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas.