Dalam 3 tahun terakhir sektor konstruksi menunjukkan hasil positif. Hal ini dilihat dari jumlah nilai konstruksi yang meningkat tiap tahunnya (2011-2013). Pada tahun 2013, rupiah melemah yang menyebabkan biaya operasional perusahaan meningkat, karena sebagian bahan baku diimpor.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan konstruksi dengan menggunakan metode Du Pont System. Kemudian membandingkan kinerja BUMN dan BUMS periode 2012-2013 dengan metode deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan BUMS lebih baik pada NPM dan ROA sementara BUMN lebih baik pada TATO. Sehingga hasil ROE pada BUMS lebih baik dibandingkan pada BUMN.
Kata kunci: Kinerja Keuangan, NPM, TATO, ROA, ROE