Bahasa isyarat merupakan bahasa yang menggunakan gerakan tubuh dan gerakan bibirdalam berkomunikasi. Bahasa isyarat ini telah di bakukan oleh DEPDIKNAS sebagai bahasa untuk kaum tunarungu dalam bentuk media buku kamus SIBI guna membantu komunikasi kesesama didalam masyarakat dan lingkunngan. Pembelajaran bahasa isyarat menggunakan kamus SIBI dilingkungan pendidikan dimulai sedini mungkin dengan harapan anak tunarungu dapat menguasain bahasa isyarat dengan cepat dan baik. Namun pada kenyataannya keefektifan pembelajaran menggunakan buku SIBI yaitu pada tingkat SMP dan SMA karena pada tingkat tersebut anak mulai bisa menerjemahkan deskrips dan ilustrasi yang dikandung buku SIBI. Media buku agaknya kurang mudah di mengerti oleh penggunanya. Maka dari itu perlu adanya media lain untuk menunjang kefektifan buku kamus SIBI. Penelitian ini membahas bagaimana mendesain media pembelajaran bahasa Isyarat Indonesia dan perancangan elemen visual sebagai pendukung buku kamus SIBI bagi anak tunarungu tingkat SMP dan SMA di Kota Bandung sebagai upaya membantu anak tunarungu menguasai bahasa isyarat dengan pembelajaran mudah.
Landasan teori yang digunakan adalah hasil penelitian Levie & Lentz mengenai pembelajaran dengan stimulus visual dan teori hasil penelitian Dale pembelajaran melalui media dual decoding. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi literatur.
Penelitian ini menghasilkan sebuah perancangan aplikasi kamus mobile berbasis android sebagai upaya meningkat minat mempelajari bahasa isyarat bagi anak tunarungu tingkat SMP dan SMA..
Metode analisis yang digunakan dalam perancangan media pendukung buku kamus SIBI ini adalah metode analisis visual untuk menentukan elemen visual yang akan digunakan didalamnya.
Kata kunci: Bahasa Isyarat Indonesia, Buku Kamus SIBI, SMP dan SMA, Kota Bandung.