ABSTRAK Merger adalah salah satu strategi yang digunakan bank untuk bertahan disaat krisis. Beberapa bank merger yang masih bertahan sampai Desember 2013 mengalami peningkatan laba setiap tahunnya meski ada juga yang mengalami penurunan laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap pertumbuhan laba pada bank yang melakukan merger periode tahun 1997-2008 dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yang terdiri dari Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) serta variabel dependen yaitu pertumbuhan laba untuk mengukur pengaruh dari masing-masing variabel. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif yang bersifat kausal, yaitu metode dengan memberikan fakta-fakta dan korelasi antara variabel yang diteliti dan bersifat sebab akibat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder yang diperoleh dari sumber atau literatur-literatur lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah bank yang melakukan merger periode tahun 1997-2008 dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 dengan jumlah populasi sebanyak 30 perusahaan dan sampel yang dapat diambil sebanyak enam perusahaan dengan metode purposive sampling. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan rasio keuangan tidak memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, secara parsial seluruh rasio keuangan dalam penelitian ini tidak menunjukkan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan laba pada bank merger periode 2009-2013 Kata Kunci: BOPO, NIM, LDR dan Pertumbuhan Laba.