ABSTRAK
Risk Management Committee (RMC) merupakan komite yang bertugas membantu dewan komisaris dalam mengkaji sistem manajemen risiko yang disusun oleh direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil perusahaan. Pemerintah mewajibkan sektor perbankan untuk membentuk RMC sebagai komite pengawas risiko yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006, namun pembentukan RMC pada sektor industri lainnya di Indonesia masih bersifat sukarela, berbeda dengan industri perbankan dan finansial yang sudah memiliki regulasi secara ketat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan Risk Management Committee (RMC) dan Separate Risk Management Committee (SRMC). Faktor-faktor ini terdiri dari komisaris independen, risiko pelaporan keuangan, dan ukuran perusahaan. Populasi perusahaan dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan rawan lingkungan yang terdaftar di BEI dan PROPER tahun 2009-2013. Menurut metode purposive sampling, terdapat 100 sampel untuk diteliti. Hipotesis penelitian diuji dengan cara regresi logistik.
Hasil regresi logistik penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap RMC, (2) risiko pelaporan keuagan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keberadaan RMC, (3) ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keberadaan RMC, (4) komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap keberadaan SRMC, (5) risiko pelaporan keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap keberadaan SRMC, (6) ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap keberadaan SRMC, (7) komisaris independen, risiko pelaporan keuangan, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap keberadaan RMC, dan (8) komisaris independen, risiko pelaporan keuangan, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap keberadaan RMC.
Kata kunci: Risk Management Committee (RMC), Separate Risk Management Committee (SRMC), komisaris independen, risiko pelaporan keuangan, ukuran perusahaan